Senin, 11 Juli 2011

Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Pondok Pesantren

0 komentar
P3M, NGAMPRAH.- Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh menegaskan, sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki peran penting dalam membentuk karakter bangsa sejak dini melalui lembaga pendidikan pesantren. Lebih dari 50 persen penduduk Muslim di Indonesia merupakan Nahdiyin yang mengembangkan pesantren sebagai lembaga pendidikan pembentuk moral.
"Sebanyak 87 persen dari 240 juta penduduk Indonesia merupakan Muslim, dan lebih dari 50 persen di antaranya merupakan Nahdiyin. Potensi ini sangat penting untuk membentuk karakter bangsa ke depan," katanya pada pembukaan Konferensi Wilayah XVI Nahdlatul Ulama Jawa Barat di Pondok Pesantren Darul Falah, Desa/Kec. Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (9/7).
Konferensi itu dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf dan dihadiri Ketua PBNU Said Agil Siradj serta Bupati Bandung Barat Abubakar dan Wakil Bupati Bandung Barat, Ernawan Natasaputra. Sekitar tiga ribu jemaah Nahdliyin dari seluruh Jawa Barat juga menghadiri pembukaan konferensi.
Pada 2045, Nuh menargetkan, bangsa Indonesia memiliki karakter yang berjiwa pesantren. Menurut dia, hal ini telah diupayakan melalui pendidikan anak usia dini (PAUD) yang diarahkan kepada pendidikan karakter.
"Pembentukan karakter bangsa pada 2045 nanti sudah dilakukan mulai dari sekarang melalui PAUD. Lembaga ini membutuhkan sentuhan pesantren untuk membentuk karakter bangsa yang beretika," ujarnya. (A-192/A-88)***

Sumber: Pikiran Rakya

Leave a Reply

Label